Advertisement
Puruk Cahu, Benuapos24.com – Langkah inspiratif dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya, yang pada Kamis (30/10/2025) menggelar kegiatan sosialisasi pengenalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di TK Presiden Cristian Center.
Kegiatan ini menjadi terobosan baru dalam dunia edukasi publik, di mana konsep tata kelola pemerintahan dan pengelolaan anggaran diperkenalkan secara sederhana kepada anak-anak sejak usia dini.
Melalui cerita bergambar, permainan interaktif, dan simulasi sederhana, anak-anak diajak mengenal bagaimana pemerintah menggunakan anggaran untuk pembangunan, pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan bencana. Pendekatan ini dikemas secara menarik agar mudah dipahami dan menyenangkan bagi peserta didik usia dini.
Kepala BPBD Murung Raya dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap transparansi dan tanggung jawab sosial.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai dasar bahwa uang negara harus dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat. Anak-anak perlu memahami sejak kecil bahwa mereka juga bagian dari warga negara yang peduli terhadap daerahnya,” ujarnya.
Selain mengenalkan konsep APBD, BPBD juga memberikan simulasi kesiapsiagaan bencana, seperti cara berlindung saat gempa, mengenal tanda-tanda bahaya, serta pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar.
Kegiatan ini disambut positif oleh pihak sekolah dan para guru, yang menilai pendekatan tersebut sangat relevan dalam menanamkan nilai kebangsaan, kepedulian, dan tanggung jawab sejak dini.
Langkah inovatif BPBD Murung Raya ini juga dinilai sebagai contoh nyata pendidikan publik kreatif yang bisa diadopsi oleh perangkat daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Dengan cara yang sederhana namun bermakna, kegiatan tersebut bukan hanya memperkenalkan fungsi pemerintahan kepada anak-anak, tetapi juga membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya peran mereka dalam pembangunan bangsa.
BPBD Murung Raya berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi gerakan edukasi publik nasional berbasis partisipasi anak, sebagai bagian dari upaya mencetak Generasi Emas Indonesia yang cerdas, peduli, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
(Semfirdaus)
